Dalam proses rekrutmen kerja pasti anda akan menemukan yang namanya tes psikotes, tes ini merupakan sebuah tes dimana dari hasil tes psikologi ini akan mengetahui bagaimana karakter seseorang dan dimana nantinya akan dinilai tentang bagaimana cocok atau tidaknya dengan posisi pekerjaan yang akan diberikan nantinya.
Di dalam proses rekrutmen perusahaan, psikotest biasanya terdiri dari Test IQ, Tes Kepribadian, Tes Potensi Kerja dan biasanya ditambah Tes Kreatifitas.
Test IQ
Test IQ yang paling sering digunakan adalah Intelligenz Structure Test (IST). Test ini terdiri atas 9 subtes untuk mengukur tes intelegensi (IQ) secara umum. Hal-hal yang diukur dari tes IST terdiri dari kemampuan bahasa (verbal), kemampuan numerik (matematika/berhitung), kemampuan menyusun bentuk dan ruang (spasial) serta ketepatan memori.
Tips dalam menghadapi test ini adalah : �konsentrasi menjawab sebaik-baiknya dalam waktu yang telah ditentukan�. Tidak perlu menjawab semuanya. Apalagi jika banyak menjawab namun banyak salahnya juga. Lebih baik beberapa jawaban namun jawabannya banyak yang benar.
Tes Kepribadian
Tes yang digunakan biasanya adalah EPPS (Edwards Personal Preference Schedule). EPPS sudah dikenal secara umum sehingga tingkat faking alias ketidakjujuran dalam pengisiannya cukup tinggi. EPPS ini sering menjadi data pendukung dari primary sources, seperti wawancara atau alat tes lain.
EPPS dikembangkan oleh Allen L. Edwards dengan mengacu pada definisi kepribadian H.A. Murray. EPPS menyediakan 15 variabel kepribadian yaitu:
- Achievement (ach)
- Deference (def)
- Order (ord)
- Exhibition (exh)
- Autonomy (aut)
- Affiliation (aff)
- Intraception (int)
- Succorance (suc)
- Dominance (dom)
- Abasement (aba)
- Nurturance (nur)
- Change (chg)
- Endurance (end)
- Heterosexuality (het)
- Aggression (agg)
Tes Kepribadian lain biasanya adalah tes grafis. Tes Grafis yang sering diberikan:
- Tes menggambar manusia lengkap
- Tes menggambar pohon berkayu
- Tes Wartegg (8 kotak dengan 8 gambar stimulus � lihat gambar di bawah)
Tips untuk menghadapi test kepribadian cukup satu. �Patuhi instruksinya, jawab dengan jujur supaya hasilnya valid menggambarkan siapa sebenarnya diri kita sehingga kita dapat ditempatkan pada posisi yang cocok.�
Jadi tidak perlu menganalisa kalau menggambar begini nantinya hasilnya akan begitu dan kalau menggambar begitu nanti hasilnya begini ^ ^. Toh serahkan saja pada ahlinya. Sekali lagi, menjadi diri sendiri itu lebih enak tanpa beban ^ ^
Tes Potensi Kerja
Tes potensi kerja yang umum adalah Tes Pauli. Tes ini dikembangkan dari tes Kraeplin oleh Prof. Dr. Richard Pauli, Dr. Wilhelm Arnold serta Prof. Dr. Vanmethod.
Tujuan dari tes ini adalah mengumpulkan berbagai data berupa:
- Daya tahan atau keuletan
- Kemauan atau kehendak individu
- Emosionalitas
- Daya tahan untuk menyesuaikan diri
- Stabilitas
Tesnya sendiri kita diminta mengerjakan pekerjaan yang monoton dalam waktu yang cukup lama, yakni menjumlahkan angka-angka. Tipsnya : bersikap tenang karena soalnya mudah namun butuh keuletan dan manajemen energi yang baik. Selanjutnya tidak perlu terpengaruh dengan kompetitor di sebelah kanan atau kiri saat kita dites. Terus berusaha sebaik mungkin dan jangan menyerah. Terakhir, jangan terlalu mengejar kuantitas isi jawaban namun melupakan kualitas jawaban.
Persiapan Sebelum Psikotest
Mengetahui jenis-jenis psikotest dan cara menghadapinya memang sangat membantu. Namun persiapan sebelum psikotest jauh lebih membantu. Tipsnya sederhana. Usahakan kondisi fisik dan psikis dalam keadaan siap. Persiapan fisik bisa dilakukan dengan cara, sarapan sebelum tes, tidur (istirahat) yang cukup, datang lebih awal, tidak menghabiskan waktu untuk mencari tempat (lokasi/ruang) psikotest dan sejenisnya. Persiapan psikis bisa dari ibadah, menghindari konflik atau gangguan emosional sebelumnya, positive thinking dan semacamnya.