TASIKMALAYA - Calon presiden (capres) yang juga Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menjelaskan tentang kasus dugaan korupsi pengadaan bus Transjakarta. Berbicara saat kampanye di hadapan puluhan warga dan ulama di Pondok Pesantren Bustani Ulum, Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (12/6), pria yang biasa disapa Jokowi itu membantah bertanggung jawab dalam kasus dugaan korupsi pengadaan bus Transjakarta berkarat yang menghebohkan publik itu.
Menurut Jokowi, dirinya selaku gubernur hanya memerintahkan kepala dinas perhubungan untuk melakukan pengadaan. Sedangkan terkait proses pengadaannya, menjadi tanggung jawab kepala dinas.
"Kalau saya perintahkan untuk membeli sabun yang wangi, tapi yang datang sabun yang tidak wangi. Nah, yang tidak benar yang mana? Yang nyuruh atau yang beli itu?" ucapnya.
Capres nomor urut 2 ini juga mengatakan bahwa dirinya telah memberi sanksi kepada pejabat-pejabat yang terlibat dalam kasus Transjakarta. Ia pun siap membantu penegak hukum untuk menuntaskan kasus tersebut.
"Waktu ada berita jelek mengenai bus Transjakarta, detik itu juga kepala dinasnya langsung saya copot. Kemudian dokumen-dokumen yang ada langsung kita berikan ke KPK," tegas Jokowi.
Seperti diberitakan, kasus korupsi pengadaan bus Transjakarta tengah disidik oleh Kejaksaan Agung. Mantan Kepala Dinas DKI Jakarta Udar Pristono telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.(dil/jpnn)