Kisah ini berawal ketika Yang Peiyan dan beberapa petani yang sedang menggarap lahan.
Ia menemukan sebuah dinding bata ketika ia menggali ruang bawah tanah untuk menyimpan sayuran. Kemudian dengan ragu ia membuat lubang di dinding, dan melalui lubang itu ia melihat, dan akhirnya terkejut setengah mati ketika melihat barisan megah patung prajurit yang berdiri di sana.
Pasukan ini merupakan keajaiban seni budaya Tionghoa dari zaman 210 SM. Pertama kali digali pada 1974, di Kabupaten Lintong Xi�an, ibukota Provinsi Shaanxi, dekat Makam Kaisar Qin Pertama. Patung-patung tentara tersebut sedemikian hidup, masing-masing menampilkan sinar mata yang garang, dipadukan dengan cahaya matahari yang menembus lubang sehingga menjadikan pemandangan itu begitu sempurna. Namun karena ketakutan, petani tersebut langsung cepat-cepat menutup kembali lubang tersebut dan melaporkannya ke departemen arkeologi setempat.
Mendengar laporannya, para arkeolog mengira bahwa petani itu pasti hanya kebetulan saja menemukan sebuah kuburan, dan berhalusinasi karena hipoksia (kondisi simtoma kekurangan oksigen pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan ketinggian) di bawah permukaan tanah. Kemudian seorang arkeolog dikirim ke sana untuk mencari tahu rincian. Ketika lubang di dinding dibuka lagi, barulah arkeolog benar-benar melihat bahwa apa yang dilaporkan petani tadi bukan bualan semata.
Pemandangan menakjubkan satu baris tentara yang lengkap! Saat melihatnya, seakan suara memekakkan telinga dari teriakan perang, dan pasir yang berputar kencang, seputar adegan perang zaman Dinasti Qin seolah terbayang jelas di depan matanya.
Perlahan, awan pasir mereda dan suara lenyap. Tentara Terakota yang dikubur mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan. Warna mereka surut dan mata mereka berubah kusam. Banyak kepala dan lengan terputus dan adegan berubah menjadi apa yang kita lihat di hari ini.
Tentara Terakota merupakan benda seni untuk pemakaman, yang dikuburkan bersama Kaisar Pertama Dinasti Qin, Qin Shi Huang pada 210-209 SM. Diyakini bahwa tentara akan mengikuti sang kaisar hingga ke kerajaan akhirat.
Makam kaisar Tiongkok, Qin Shi Huang, disebut-sebut sebagai salah satu penemuan arkeologi terbesar abad ke-20. Sejarah mencatat, Qin Shi Huang merupakan kaisar pertama Dinasti Qin yang memimpin Tiongkok diantara periode 221 SM � 210 SM. Salah satu karya monumentalnya selain penyempurnaan konstruksi bangunan Tembok Besar China ialah pembangunan makam agungnya sendiri. Berbeda dengan Fir�aun Mesir Kuno, Cheops (Khufu) yang memilih untuk membangun sebuah Piramida Agung di Giza sebagai tempat peristirahatan terakhirnya, Kaisar Qin Shi Huang lebih memilih menjadikan makamnya bak sebuah Istana dengan penjagaan ribuan patung prajuritnya.
Makam sang kaisar memang begitu mempesona. Terdapat kurang lebih 8000 patung yang menggambarkan sosok para prajurit, 130 kereta dengan 520 kuda dan 150 kuda kavaleri, yang berdiri berjejer disepanjang makam, disusun dalam tiga lubang.. Yang lebih menarik lagi, semua patung-patung tersebut tidaklah sama antara satu dengan yang lainnya baik itu bentuk pakaian, mimik wajah, model rambut, hingga persenjataan yang mereka bawa. Selain itu, mereka juga dibedakan oleh pangkat kemiliterannya seperti Jendral, perwira, hingga para prajurit biasa. Patung prajurit yang memiliki ukuran tubuh paling tinggi ialah yang berpangkat jendral.
Sejak ditemukan oleh beberapa petani lokal diwilayah Xi�an, Propinsi Shaanxi, China ditahun 1974 silam, hingga kini masih terus dilakukan penggalian di sana. Para Arkelog memperkirakan masih banyak patung dan artifak-artifak lainnya yang masih terpendam. Mereka juga belum dapat memastikan berapa jumlah angka-angka penemuan ini akan terus bertambah. Kalkulasi terbaru menyebutkan, terdapat lebih dari 8000 patung prajurit, 130 kereta perang beserta 520 kudanya, serta 150 pasukan berkuda yang terdapat di tiga terowongan utama makam. Sungguh merupakan pemandangan yang menakjubkan mengingat baru satu persen dari keseluruhan bagian makam yang telah digali!
Tidak semua harta benda dan perhiasan sang kaisar telah ditemukan. Konon, masih banyak harta benda berharga Kaisar Qin Shi Huang yang tersimpan disuatu bagian makam, dimana ditempat itu terpasang perangkap-perangkap yang dapat menembakkan anak panah secara otomatis kepada siapapun yang berani mengusiknya. Bahkan diyakini para pekerja yang memasang perangkap-perangkap tersebut turut dikuburkan hidup-hidup agar kerahasiannya tetap terjaga. Terdengar cukup menakutkan, bukan?
Menurut sejarawan Sima Qian (145 � 90 SM), pembangunan makam agung kaisar Qin Shi Huang dimulai disekitar 246 SM � disaat usia sang Kaisar baru menginjak 13 tahun � dengan memperkerjakan kurang lebih 700.000 pekerja. Namun apa tujuan Kaisar Qin Shi Huang membangun semua ini?
Faktanya, makam ini didirikan sebagai gambaran akan sebuah istana bawah tanah yang begitu besar dan mewah. Bahkan dikatakan ia adalah istana bawah tanah dengan struktur paling rumit dalam kemegahan dan fasilitasnya. Tiruan sungai yang terbuat dari air raksa serta langit-langit dengan hiasaan mutiara turut mempercantik istana. Kepercayaan di lingkungan kerajaan menyebutkan bahwa Kaisar Qin Shi Huang akan terus memimpin kerajaan dikehidupan berikutnya (alam baka/akhirat). Untuk itu ia membutuhkan sebuah istana sebagai pusat kerajaan, lengkap beserta para bala tentaranya dan pegawai-pegawai pemerintahan.
Situs arkeologi ini telah diakui sebagai situs warisan dunia UNESCO. Koleksi dari 120 benda seni dari makam dan 20 prajurit Terakota saat ini dapat Anda lihat di Xi'An, China, dimana dapat ditempuh hanya dengan 1 jam penerbangan dari kota Beijing.
Pembangunan terracotta ini adalah proyek terbesar kedua setelah Great Wall (tembok China).
Detail wajah dan pakaian patung tentara itu sangatlah rinci, sehingga daerah asal masing-masih tentara pun masih dapat diketahui. Kaisar Qin Shi Huang Ti adalah kaisar yang pertama kali menyatukan China pada tahun 221 SM. Eksibisi ini juga menampilkan uang logam yang pertama kali diperkenalkan di daratan China.